Sabtu, 19 November 2011

FPI VS AHMADIAH

Disusun
O
L
E
H
Ahmad Mawardi
1061108363
di bimbing oleh

Zulkifli,M.Ag











PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)







PENDAHULUAN
           
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesempatan untuk menkaji tentang keadaan islam di indonesia. Yang kedua shalawat dan salam atas bimbingan Nabi besar muhammad SAW. yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju alam yang terang benderang dengan adanya Islam dan Iman yang kita rasakan pada saat ini. Dan mudah – mudahan kita termasuk dalam golongan orang – orang yang beriman “amiin ya rabbal alamiin
Islam adalah Agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepad Nabi Muhammad SAW. untuk pengikut-pengikut Nabi Muhammad SAW. Yang dalam artiay masih mengakui bahwa tidak ada tuhan selain Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT selain itu kita melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-larangannya
















PEMBAHASAN

A.    Agama Islam
      Pengertian agama selain di kenal oleh masyarakat indonesia juga dikenal oleh kalangan orang arabdengan kata-kata ( addin ) dan dari eropa juga dikenal  (religi) dan hal ini juga berasal dari Sanskrit mnurut satu pendapat dan harunnasution juga menanggapi dengan mengatakan kata gama berasal deari kata A=yang beratri “tidak” dan Gama=yang berarti “pergi” jadi Agama artinya “Tidak Pergi”, itu artinya tetap ditempat ada juga yang mengatakan bahwa agama itu berarti teks atau juga dikatakan kitab suci dan agama-agama memang mempunyai kitab suci dan juga dikatakan bahwa agama yang juga mempunyai arti “tuntutan”
      Kata “addin” dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum dan bahasa arab kata “addin” mengndung arti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, dan kebiasaan
      James lenba berusaha mengumpulkan semua definisi yang dibuat oleh beberapa orang yang membahas tentang pengertian agama, dan hal ini tidat kurang dari 48 teori namun ahirnya berkesimpulan bahwa tidak ada gunanya untuk membahas tentang definisi agama karena hanya kepandaianbersilat lidah, mukti ali pernah mengatakan tidak ada yang paling sulit kecuali mendefinisikan dan mengartikan tentang agama pendapat ini didasari dengan tiga lasan
a)      Pengalaman agama adalah soal bathin, subyektif dan sangat individualis sifatnya
b)      Tidak ada orang yang begitu semangat dan emosional dari pada orang yang membicarakan agama, karena setiappembahasan tentang arti agama yang selalu ada adalah emosi yang melekat erat hingga kata agama menjadi sulit untuk didefinisikan
c)      Konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang memberikan definisi
      Dengan menghadapi dunia yang berbeda dan dunia yang serba berubah dengan cepat dan ada juga orang yang berusaha untuk mempertahankan yang lama :” al-Qur’an menytakan demikian”,”Nabi bersabda begitu”’ itu adalah ungkapan yang bisa diungkapkan orang lain, dan mereka menyatakan bahwa itu adalah cara untuk mempertahankan kemurnian agama islam ajakan itu kadang-kadang menarik karena tiap orang apabila tidak tertarik kepada “Kemurnian”,”keislaman”dan sebagainya,tapi sikap yang sederhana itu adalah merupakan “Reaksi” oleh sebab itu sikap bukan merupakan “Aksi” yang Positif dan Kreatif, sikap itu tidak mempertahankan kepentingan umum dan tidak melihat peroses yang terjadi diluar teks al-Qur’an dan as-Sunnah. Orang-orang yang seperti itu adalah kelompok Fundamintalis, masalah-masalah yang dihadapi tidak bisa dipecahkan oleh Fundamintalis
      Menurut Muhammad Iqbal didalam bukunya “ The Principle Of Movement ” pergunakan untuk mengharap dunia yang serba berubah nash al-Qur’an dan as-Sunnah dipahami dengan mengingat keadaan yang berhubungan disekitarnya, dan dengan itu merupakan usaha untuk memahami agama secara kontekstual
      Memahami agama secara kontekstual itu adalah merupakan suatu keharusan itu artinya agama hanya berfungsi apabila ia benar-benar kontekstual, jika tidak, maka agama hanya merupakan ajaran yang kosong saja dalam memahami ajaran agama islam, misal kita harus berusaha untuk mempertemuakan antara “Teks” dengan “Konteks” dan bahkan “Din” yang universal dengan kenyataan hidup yang kontekstual, itu artinya kita harus berusaha untuk mrrumuskan ajaran agama islam pada konteks ruang waktu yang tertentu
      Dengan demikian persoalan ini bukan perlu bahkan sah atau tidaknya pemahaman agama yang secara kontekstual, dan setiap agama harus kontekstual karena dalam pemahaman itu harus ada “Teks” dan ”Konteks” itu artinya keduanya harus diperhitungkan


B.     Kontraminasi Islam
      Terjadinya kontraminasi antara ajaran agama islam Front Pembela Islan (FPI) dengan ajaran Islam Ahmadiyah yang telah kita lewati permasalahannya beberapa waktu yang lalu
      Kalau kita ketahui tentang islam pada saat ini sungguh sangat menyedihkan, dan ini sudah tersebarluaskan keseluruh indonisia bahkan keseluruh dunia dengan melewati internet yang didalamnya berisi tentang pelecehan bagi ummat yang beragama islam hanya dengan berbagai bentuk masalah yang dialami oleh orang yang  beragama islam
Ada beberapa pendapat dan fatwah tentang ahmadiyah dan Front Pembela Islam (FPI) pada waktu yang lalu
  1. Dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi dan mengatakan
             seandainya pemerintah segera memastikan setatus keberadaan Ahmadiyah peristiea seperti penyerbuan itu mungkin tidak akan terjadi
            Dan juga dikatakan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bahwa reaksi Front Pembela Islam (FPI)  karena ada reaksi ahmadiyah yang mengatakan kebebasan beragama, Sunarsa Munarfa dari sekertaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menanggapi kekerasan yang dilakukan Aktivis Front Pembela Islam (FPI) terhadap analis kebebasan untuk kemerdekaan beragama dan berkeyakinann Aliansi Kebebasab untuk Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) adapun akibat yang dialami Aliansi Kebebasab untuk Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) terhadap kekerasan yang dilakukan oleh aksi Front Pembela Islam (FPI) yaitu terjadinya menderita luka-luka pada beberapa anggota Aliansi Kebebasab untuk Kemerdekaan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB), dan sedangkan ketua Front Pembela Islam (FPI) KH.Riziq Shihab ditahan dengan beberapa anggota pengikutnya dan sementara yang lain Front Pembela Islam (FPI) juga dituntut untuk dibubarkan oleh berbagai daerah.
            Penilaian Suharsa Munarfa menilai kasus Front Pembela Islam (FPI)  kini berbebtuk pada pergeseran isu tanpaknya isu penistaan terhadap agama digeser kebebasan beragama, tapi meski demikian yang namanya kekerasaan tetap tidak dapat diterima oleh siapapun.
  1. Ketua umum Pengurud Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH.Hasyim Muzadi juga menyatakan dan menanggapi tentang hal ini
            Front Pembela Islam (FPI) maupun Ahmadiya sama-sama melakukan kekerasan. Tapi KH.Hasyim Muzadi membedakan tentang kekerasannya, kalau Front Pembela Islam (FPI) kekerasan yang dilakukan berbebtuk fisik dan ahmadiya kekerasan yang dilakukan adalah bersifat non fisik, jadi menurut kesimpulan KH.Hasym Muzadi  sebagai pengasuh ponpes Al-Hikmah Malang, Jawa Timur mengatakan bahwa Front Pembela Islam (FPI) dan ahmadiyah harus diamankan agar tidak mengganggu ketentraman.
            Perjuangan Front Pembela Islam (FPI) sungguh dahsyat untuk mempertahankan ajaran agama islam dan terkait dengan hal ini Nahdlatul Ulama (NU) meminta kepada Front Pembela Islam (FPI)  agar merenungkan kembali cara berjuangnya yang selama ini memakai dengan cara kekentalan dalam nuansa kekerasan, sementara Nahdlatul Ulama (NU) minta kepada ajaran islam ahmadiya kembali kepada ajaran islam yang benar, jika memang masih ingin menjadi umat islam, itu artinya jangan lagi menyebarkan agama yang justeru menodai agama islam.
            KH.Hasym Muzadi juga mengemukakan ada yang menuding dirinya tidak menghargai kebebasan beragama, sementara Konfrensi Internasional Cendikiawan Islam (KICI) justru Dituding membela ahmadiya dan hal ini keduanya tidak benar.
Juga dikatakan persoalan Ahmadiyah bukan agama tersendiri, pengikut ahmadiyah mengaku islam namun ajarannya justru menodai islam


C.     Keributan ahamadiyah sebagai pengalihan isu.
      Pengalihan isu BBM yang sangat menekan masyarakat yang berkendaraan dan membawa pengaruh kepada seorang pedagangd an bahkan harga barang ditoko juga meningkat dan bertepatan hal itu juga Front Pembela Islam (FPI) Cuma sebagai alat untuk mengaduk-aduk masalah agar terendam

























PENUTUP
Kesimpulan
            Itulah makalah kami yang bisa dapat kami simpulkan adalah bahwa makalah kami ini berisi tentang keributan agama islam di negara indonesia yang didalamnya berisi tentang pandangan-pandangan islam tentang keributan ini diantaranya orang yang menanggapi hal ini antara lain
            Dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan juga dari Ketua umum Pengurud Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH.Hasyim Muzadi, dan juga ada yang mengatakan bahwa kalau keributan Ahmadiyah dan Front Pembela Islam (FPI) itu hanya untuk menghilangkan isu tentang kenaikan BBM yang pada waktu itu yangt sangat diributkan oleh masyarakat
            Mungkin hanya ini yang bisa saya sampaikan kepada dosen penganpuh kami Zulkifli,M.Ag dengan Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam II, mudah-mudahan saya sebagai penulis agar dapat kemanfaatan dan ridho dari beliau amiin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

 by.ahmad mawardi












DAFTAR PUSTAKA

ü  Mukti A, 1991, Metode Memahami Agama Islam,Bulan Bintang ;Jakarta

ü  http://www.inilah.com/ber5ita/2008/06/0623020/ppp-serbuan-fpi-dipicu-ahmadiyah

ü  http://www.harian-globl.com/news.php?extend.42227

Tidak ada komentar:

Posting Komentar